PJSBABEL.COM

PRO JURNALISMEDIA SIBER BANGKA BELITUNG

Dewan Pers Tekankan Pentingnya Kode Etik Jurnalistik, Tak Pandang Status Verifikasi Media

Jakarta Pjsbabel.com – Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto menegaskan bahwa seluruh wartawan, di mana pun mereka bertugas, harus tetap berpedoman pada Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Menurutnya, keberadaan media, baik yang sudah terverifikasi maupun belum, seharusnya tidak mengaburkan prinsip utama dalam menjalankan tugas jurnalistik: memberikan informasi yang benar, berimbang, dan menjaga keselamatan publik. Rabu (21/5/2025).

Pernyataan ini disampaikannya usai menghadiri Malam Apresiasi dan Dialog Kebangsaan bertajuk *“Peran RM Margono Djojohadikoesoemo Dalam Pergerakan Kemerdekaan dan Pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia”* yang digelar di Hotel The Jayakarta Jakarta, Jalan Hayam Wuruk, Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (20/5/2025) malam.

“Kepada teman-teman wartawan di daerah, jalankan tugas dan fungsi dengan pola yang benar. Masyarakat harus diuntungkan dengan hadirnya pers,” ujar Totok pada pukul 22.53 WIB.

Totok menjelaskan, proses verifikasi media oleh Dewan Pers merupakan bagian dari upaya pemantapan ekosistem pers nasional.

Namun ia menekankan, verifikasi bukanlah tolok ukur utama profesionalitas sebuah media. Justru, komitmen wartawan untuk menaati Kode Etik Jurnalistik jauh lebih penting.

“Bagi media yang belum terverifikasi, mungkin belum dapat giliran atau masih dalam proses. Tapi yang paling penting, jalankan tugas sesuai etika. Itu yang lebih utama,” tegasnya.

Sebagai mantan Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri Dewan Pers periode 2022–2025, Totok mengakui bahwa Dewan Pers memiliki keterbatasan dalam proses verifikasi administratif dan faktual terhadap seluruh media di Indonesia.

Namun hal itu tidak boleh menjadi alasan untuk melonggarkan komitmen terhadap nilai-nilai jurnalistik.

“Yang penting bagi kami adalah, wartawan menyajikan berita yang aman, benar, dan menjaga keselamatan informasi. Masyarakat harus merasa terlindungi dari hoaks maupun manipulasi,” tambahnya.

Acara tersebut juga turut dihadiri sejumlah tokoh pers nasional dan perwakilan media daerah, termasuk Rikky Fermana, anggota Dewan Penasehat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Bangka Belitung yang juga mewakili Kantor Berita Online (KBO) Babel.

Dialog kebangsaan ini menjadi momentum penting untuk kembali meneguhkan peran pers dalam menjaga demokrasi dan integritas informasi di tengah derasnya arus digitalisasi dan konten yang belum tentu bisa dipertanggungjawabkan. (Red/pjsbabel)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *