BANGKA BELITUNG PJSBABEL.COM – “Ikan Tenggiri Ikan Sepat. Belinya di Mendo Barat. Revolusi Mental dan Akhlak Bersama Abdi Nabat. Andi Kusuma Budiyono Nomor Empat!” seru Dr. Andi Kusuma SH MKn CTL disambut tepuk tangan dan senyum simpatisan yang hadir di halaman kantor KPU Kabupaten Bangka, Rabu (23/7/2025).
Ungkapan bernada pantun itu menjadi penanda semangat pasangan Andi Kusuma – Budiyono, yang resmi mendapatkan nomor urut 4 dalam Pilkada Ulang Kabupaten Bangka 2025.
Dengan semangat penuh harapan, pasangan ini mengusung perubahan besar: *revolusi mental dan revolusi akhlak* sebagai pondasi utama membangun Kabupaten Bangka ke depan.
Didampingi calon wakil bupati Budiyono SH, Andi menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas menjelang hingga pasca pemilihan. Ia menyadari, Pilkada Ulang 2025 di Kabupaten Bangka menjadi sorotan nasional, sehingga pelaksanaannya harus menjadi contoh demokrasi yang dewasa dan damai.
“Jangan sampai ada perpecahan di kalangan masyarakat kita. Ini pesta demokrasi rakyat, bukan ajang permusuhan,” tegas Andi di hadapan Ketua KPU Bangka, Plt Ketua Bawaslu Kabupaten Bangka, Forkopimda, serta para tamu undangan.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Putra Putri Tempatan (Perpat) Bangka Belitung itu menolak keras praktik politik uang dalam pesta demokrasi.
Ia bahkan secara terbuka menyatakan kesediaannya diperiksa oleh tim Gakkumdu Bawaslu jika terbukti melakukan pelanggaran.
“Kalau memang ada pelaku (politik uang), tolong diproses secara hukum. Termasuk kalau kami (Andi-Budiyono) melanggar, silakan proses secara hukum tanpa pandang bulu,” ujarnya disambut aplaus para undangan.
Tak hanya bicara komitmen, Andi bahkan mengusulkan langkah tegas agar transparansi benar-benar ditegakkan dalam Pilkada Ulang 2025.
Salah satunya adalah dengan pemeriksaan ponsel (HP) milik para calon bupati dan wakil bupati, termasuk para pejabat dan pimpinan partai politik di Bangka.
“Kalau mau benar-benar bersih, HP semua paslon dan pejabat yang terlibat diperiksa. Tidak ada yang ditutup-tutupi. Kita harus transparan agar publik percaya,” tambahnya.
Menurut Andi, revolusi mental dan akhlak bukan sekadar jargon kampanye, tapi menjadi strategi perubahan budaya politik dan birokrasi di Kabupaten Bangka.
Ia menilai, perbaikan mental dan karakter merupakan pondasi utama dalam membangun daerah yang berdaya saing dan berintegritas.
“Rambut sama hitam, tulang sama putih. Namun hati siapa yang tahu? Hanya dirinya dan Allah SWT,” ucapnya bijak.
Di akhir sambutannya, Andi juga menyampaikan pesan khusus kepada para insan media. Ia berharap media massa tidak hanya menjadi penyampai informasi, namun juga garda terdepan dalam menjaga marwah demokrasi.
“Media adalah cermin masyarakat. Jadilah penebar fakta, bukan hoaks. Jadikan karya jurnalistik itu sebagai amal jariyah,” pesan advokat senior tersebut.
Pasangan Andi-Budiyono tampaknya hadir bukan hanya dengan visi administratif, tetapi juga semangat moral dan sosial yang ingin membangun Bangka dari akar budaya hingga ke lapisan sistem pemerintahan.
Dengan mengusung nomor urut 4, mereka menjadikan angka tersebut sebagai simbol komitmen terhadap empat pilar: integritas, transparansi, keadilan, dan keberpihakan kepada rakyat.
Kini, masyarakat Bangka menanti apakah semangat perubahan yang digaungkan pasangan ini mampu diterjemahkan menjadi gerakan nyata di tengah dinamika politik lokal yang kerap dirundung isu klasik: politik transaksional.
Yang pasti, Andi Kusuma dan Budiyono sudah meletakkan pijakan awal. Mereka tak hanya meminta keadilan ditegakkan untuk yang lain, tetapi siap menjadi subjek hukum jika terbukti melanggar.
Sebuah langkah berani dan layak dicatat dalam sejarah Pilkada Ulang Bangka 2025. (Red/Pjsbabel)
Leave a Reply